Filosofi mendidik adalah seperangkat keyakinan fundamental, prinsip, dan nilai yang memandu pendekatan seseorang terhadap pendidikan, pengajaran, dan
Tujuannya kita mendidik adalah untuk mengembangkan potensi individu sepenuhnya, mempersiapkan warga negara yang bertanggung jawab, atau melatih keterampilan kerja.
Konsep pendidikan di atas memiliki makna yang sangat dalam, mendidik itu bukan hanya urusan membuat anak menjadi pandai, tetapi bagaimana anak memiliki nilai dalam dirinya secara utuh agar menjadi manusia yang bisa hidup bahagia di dunia dan Akherat.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan Tehnologi yang semakin pesat, tantangan dunia pendidikan semakin komplek dan besar. Tehnologi seperti pisau bermata dua, di satu sisi dibutuhkan disisi yang lain memiliki dampak yang sangat luar biasa.
Dengan Teknologi anak sudah mengetahui sesuatu yang belum diajarkan oleh guru, bahkan anak mendapatkan informasi yang mestinya belum perlu diketahui. Sebuah problem yang sangat serius dalam dunia pendidikan.
Pertanyaan selanjut, bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat pesat disandingkan dengan keahlian anak yang lebih dekat dan percaya dengan tehnologi dari pada gurunya ?
Didiklah Muridmu Dengan Hati Dan Kasih Sayang
Guru memiliki fungsi sebagai otoritas tunggal, fasilitator, mentor, dan kolaborator dalam pembelajaran. Karena besarnya kekuasaan guru dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus memiliki pandangan Filosofi dalam Mendidik anak didiknya.
Filosofi dalam mendidik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Mengajar yang menggunakan konsep filosofis, selalu menggunakan pendekatan hati dalam proses pembelajaran. Mengajar dengan hati adalah pendekatan pedagogis yang menekankan pada empati, koneksi pribadi, dan kepedulian tulus terhadap kesejahteraan dan perkembangan holistik siswa.
Mengajar dengan hati bukan sekadar penyampaian materi akademis, dengan fokus pada penciptaan lingkungan belajar yang aman, suportif, dan inspiratif.
Mengajar dengan hati akan memiliki daya ikat yang kuat antara guru dengan murid karena proses tersebut menjadikan murid tidak seperti sebuah alat atau mesin. Sikap seorang guru dalam mengajar memiliki sentuhan Ilahiyah dan insaniyah sebagai makhluq Allah yang ingin bersama mendapatkan kemuliaan di dunia dan akherat.
Pengertian, kepedulian, inspirasi, motivasi dan kesabaran membuat proses belajar yang saling mengisi satu dengan yang lain. Lahir sebuah rasa kasih sayang yang akan menghilang semua kesan negatif dan hayalan yang di dapat dari informasi Teknologi menjadi sebuah sikap hati yang memegang nilai nilai kemanusiaan.
Ketrampilan emosional dan sosial tumbuh bersama dalam suasana hati yang penuh kasih sayang. Seorang murid akan selalu mengenang proses dan hasil kecerdasan yang di dapat. Maka jangan heran ketika ada guru hebat yang dalam mengajar mengedepankan hati dan kasih sayang akan selalu dikenang dan diingat sepanjang hayat.
Dunia modern miskin nilai moral karena teknologi informasi menyuguhkan cerita kehidupan yang serba enak, penuh gaya, penuh kebebasan dan hidonis. Maka untuk menjawab itu semua mendidik dengan hati dan kasih sayang adalah solusinya.
Buat para Guru … Anda orang Hebat, Semua kesuksesan lahir dari seorang Guru. Maka Mendidiklah dengan Hati dan Kasih Sayang Agar Anak Bangsa Kedepan Hidup Dengan Kecerdasan Yang Penuh Cinta dan Kasih Sayang !!!
Penulis
HM Basori M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, and Advocasy
Belum ada komentar