Kehidupan modern adalah cara hidup kontemporer yang ditandai oleh perkembangan pesat teknologi, sosial, dan budaya, yang memengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat.
Ciri kehidupan modern adalah ketergantungan pada teknologi seperti smartphone dan internet, gaya hidup instan, fokus pada kesehatan dan kebugaran, kesadaran lingkungan, hingga perubahan konsep kerja yang fleksibel.
Meskipun membawa banyak manfaat, kehidupan modern juga memiliki tantangan tersendiri, seperti dampak negatif dari media sosial dan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan serta integritas moral di tengah perubahan tersebut
Perilaku dan gaya hidup modern adalah sebuah realitas, maka kita semua tidak bisa mengelak. Kalau mungkin kita tidak mau melakukan, pasti akan bersinggungan.
Perilaku, cara berfikir dan cara menjalankan kehidupan, selalu dilhami oleh gaya hidup modern yang dijalani orang lain entah melalui berita atau melihat sendiri. Maka lahirlah budaya tiru tiru, mencoba sesuatu yang lain dan dianggap modern bahkan mengejar gaya dengan berbagai macam cara.
Kondisi seperti itulah yang akhirnya melahirkan sikap oportunis dan Pragmatis dalam kehidupan. Oportunis adalah orang yang cenderung mengambil keuntungan dari suatu kesempatan tanpa memperhatikan prinsip atau konsekuensi yang mungkin merugikan orang lain, dan sering kali memprioritaskan kepentingan diri sendiri di atas segalanya.
Perilaku oportunis bersifat egois dan bisa merusak hubungan karena memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya.
Oportunisme mendapat reputasi buruk karena kita sering mengasosiasikannya dengan 'pengambil. Tetapi orang-orang 'oportunis yang baik' mereka melihat peluang untuk memberikan nilai sejati dan yang terpenting terus mengambil tindakan.
Virus kedua yang merusak kehidupan manusia modern adalah Sikap Pragmatis. Orang Pragmatis adalah orang yang memiliki pola pikir praktis dan realistis, serta lebih berfokus pada solusi nyata dan hasil yang efektif dalam situasi tertentu, daripada terpaku pada teori atau idealisme semata.
Orang pragmatis, Fokus utamanya adalah mencapai hasil yang diinginkan melalui cara-cara yang paling efektif dan efisien. Orang pragmatis memiliki pandangan yang realistis terhadap dunia dan mempertimbangkan kondisi serta keadaan nyata saat mengambil keputusan.
Orang pragmatis selalu berfikir tentang hasil yang instan dan cepat bisa dirasakan. Pragmatis memang lawan dari sikap idialis, karena pragmatis sering melihat sesuatu dari keuntungan apa yang kita dapat dari apa yang dilakukan.
Karena tuntutan gaya hidup dan persaingan hidup dalam dunia modern, pragmatis membawa seseorang untuk mengutamakan kepentingan pribadi, berorientasi pada uang atau jabatan, sering mengesampingkan moral dan etika.
Dunia modern memang butuh biaya tinggi, Maka oportunis dan pragmatis akan selalu hadir bersamaan dengan godaan dunia yang menjanjikan kenikmatan.
Akhirnya semua kembali pada seberapa besar, kuat iman dan keyakinan kita untuk memegang kebaikan, moral dan etika. Karena sebuah kejahatan akan terjadi ketika ada niat dan kesempatan.
Maka Rosulullah memerintahkan kita untuk berteman dengan orang yang soleh, karena ketika teman kita orang yang jahat, maka kita pasti akan mendapatkan pengaruh yang jelek.
Semoga Allah selalu memberikan hidayah pada kita agar kita terhindar dari fitnah dunia yang membawa kita ke jalan yang sesat.
Semoga bermanfaat
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar