Perjalanan panjang kehidupan bisa kita lihat dari berapa umur dunia ini mulai diciptakan sampai sekarang. Sebuah waktu yang sangat panjang. Namun kita juga biasa melihat berapa umur manusia ?
Tahun 2024 angka harapan hidup manusia Indonesia kisaran 72,39 tahun. Harapan hidup seseorang dipengaruhi oleh kesehatan, lingkungan dan gaya hidup. Melihat dari angka harapan hidup manusia tersebut sangat singkat dan pendek.
Jika kita merenung sambil berfikir, ketika nabi Adam turun ke bumi hingga sekarang masanya sudah ribuan tahun, sangat sangat lama. Jika kita berfikir lagi selama ribuan tahun di alam barzah seperti apa dan bagaimana saja ? Itu sebuah pertanyaan cerdas yang harus ada pada diri kita sekarang yang masih hidup dengan berbagai gaya dan perilaku nylenehnya
Generasi muda kita sekarang berfikir “Hidup Itu Singkat Maka Harus Dinikmati” sebuah ungkapan yang realisasinya, makan enak, uang banyak, semua keinginan terpenuhi bahkan melanggar norma kehidupan baik, norma hukum, norma sosial maupun norma agama, naudzubillah !!
Perjalanan manusia mulai dari lahir sampai hari kiamat sangat sangat panjang entah berapa juta tahun. Artinya kehidupan di alam barzah saja sudah ribuan tahun, bagaimana kita bisa hidup dalam kesendirian dan sudah tidak bisa berbuat apa apa selama ratusan bahkan jutaan tahun ??
Maka slogan hidup itu singkat maka harus dinikmati adalah kesombongan dan hilangnya kesadaran seorang hamba kepada Yang Maha Kuasa.
Terlalu singkatnya hidup mesti menjadi momen untuk berusaha berbuat baik sebanyak banyaknya karena bekal hidup kita di alam kubur hanya amal baik kita. Penantian panjang di alam kubur ratusan atau jutaan tahun adalah sebuah masa yang menyedihkan dan susah ketika kita tidak memiliki bekal yang cukup.
Situasi di dalam alam kubur manusia akan mengalami berbagai peristiwa tergantung pada amal perbuatannya semasa hidup. Kondisi di alam kubur adalah sebuah kebenaran yang sering dilalaikan manusia, karena memang setan sukses merubah cara berfikir kita sehingga mencintai apa yang di dunia secara berlebihan.
Muda foya foya mati masuk surga adalah kalimat yang menyesatkan dan itu sangat tidak benar. Apa yang kita tanam itu nanti yang akan kita panen, jika kita salah hingga ibarat sebuah tanaman layu dan tidak berbuah, kita diperintahkan untuk memohon maaf untuk menebus semua kesalahan kita.
Dunia memang perjuang bukan pelarian, maka terus berjuang demi kebaikan kita di dunia dan akherat bukan kita lari dari kenyataan hidup yang sebenarnya penuh dengan pahala dan kebaikan untuk diri kita.
Para Nabi, Rosul dan seluruh umat manusia yang sekarang berada dia alam kubur menanti datangnya hari kiamat menjalani kehidupan di alam kubur sebagaimana yang pernah ditanam di dunia. Jika kita hanya maksiat dan dosa kita bisa bayangkan bahwa kita di alam kubur tidak akan mendapatkan kebaikan apapun bahkan kita akan disiksa sepanjang penantian hingga hari kiamat.
Sebuah catatan sederhana untuk mengingatkan diriku sendiri jangan sampai kita menjadi orang yang merugi. Setelah dihisap semua amal perbuatan kita, jika kita termasuk orang yang banyak dosa kita juga bisa bayangkan, panasnya matahari jam 12 siang saja kita tidak kuat nahan, apalagi kalau di neraka sampai selama lamanya.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang selalu berbuat baik, agar hidup kita berbahagia di dunia dan akherat. Amin
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar