Dinamika hidup ternyata tidak seindah yang kita bayangkan, kadang membuat hati dan fikiran kita lelah dalam menjalaninya. Manusia memang sebagai Makhluq yang wajib beribadah, namun problematika kehidupan yang rumit kadang membuat kesadaran Ilahiyah sebagian insan yang mulia menjadi luntur.
Problematika hidup itu masalah, namun cara cerdas menyikapi problematika hidup adalah pahami sebagai ujian dari Allah sehingga kita menjalani dengan penuh keihlasan da. Kesabaran
Problematika hidup pasti ada solusinya, karena Allah menjanjikan tidak akan pernah memberi beban pada hambanya, melebihi kemampuannya
Jangan menjadikan problematika sebagai musibah yang bisa menghentikan kekuatan, kreasi, semangat atau bahkan merasa rugi menjadi manusia. Tanamkan keyakinan hati bahwa semua problem akan ada hikmahnya, karena akan meningkatkan derajat hidup kita. Problematika hidup adalah taqdir terbaik dari Allah untuk kita.
Lelah menjalani hidup adalah sikap tidak bersyukur, karena kehadiranmu di dunia adalah anugerah terbesar dari Allah. Setiap nafas kebaikan, sikap yang baik dan fikiran untuk kemaslahatan adalah pundi pundi amal baik kita
Lelah menjalani hidup karena ditipu orang pahami sebagai sekolah yang harus membayar sejumlah uang. Hilangnya uang jangan membuat semangat kita lemah, merasa putus asa dan seolah olah kehilangan segala galanya, karena uang bisa dicari lagi. Allah maha kaya jika kita semangat bekerja dan berdoa pasti akan tergantikan.
Hadirkan Allah dalam kondisi apapun dalam hidupmu, karena Allah maha segala galanya. Orang yang dalam hatinya tidak ada iman pada Allah, maka orentasi dan tujuan hidupnya akan hilang
Untuk menghadapi problematika hidup hingga merasa lelah menjalani hidup, maka berusahalah berbuat baik siapapun. Suatu saat roda pasti berputar, nanti ketika roda di bawah kita memiliki sahabat atau teman untuk berbagi cerita
Merasa hati hati dalam menjalani proses hidup adalah investasi. Menjaga etika, menjaga perilaku dan semangat belajar akan menjadi modal besar menjalani kehidupan di masa depan. Maka berhentilah sebentar sambil merenung sebagai evaluasi untuk menentukan langkah berikut yang lebih strategis dan sukses.
Hidup terlalu singkat, kita harus sekolah 12 tahun, sampai kuliah 4 tahun jika orangnya disiplin, umur 20-21 tahun selesai kuliah, jangka waktu 5 tahun pekerjaan harus mapan. Karena usia menikah ideal menurut BKKBN 25 tahun. Sedangkan usia produktif bekerja menurut WHO antara 19 - 64 tahun.
Maka kita bisa membayangkan kalau harapan hidup orang Indonesia tahun 2024 umur 72,39 tahun, maka begitu cepatnya waktu yang harus kita tempuh untuk menuju mapan hingga mati. Melihat kalkulasi tersebut, memang tidak ada rumus hidup santai, karena setiap kesuksesan perlu diperjuangkan dengan limit waktu yang sangat singkat.
Kita berharap tetap sehat dan semangat menjalani hidup. Maka jangan pernah lupa untuk selalu berdoa dan berusaha untuk mewujudkan impian hidup dengan semangat.
Jangan pernah silau dengan kesuksesan seseorang, karena kita pasti akan bisa sukses di atasnya. Semoga menjadikan pencerahan pada siapa saja yang lagi patah semangat karena memiliki promblematika hidup. Bangkit dan semangat karena Allah Maha Kaya !!
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar