Kita semua merasa bangga menjadi bagian dari NU, karena dari awal kita sadar bahwa ber NU adalah berusaha memperbaiki diri. NU yang di dirikan Hadrotussyeh Hasyim Asy’Ari memang memiliki tujuan utama membangun umat untuk menjadi orang yang memahami Islam Ahlus sunnah dengan benar.

Nilai nilai luhur NU telah menyatu dalam kehidupan masyarakat, maka nilai keagamaan, kemanusian dan bernegara ala NU menjadi spirit dalam hidupnya. Jika kita melihat bagaimana gigihnya pendiri NU dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan mengorbankan harta benda dan nyawa, itu sebuah potret bahwa kader NU adalah orang memiliki rasa solidaritas, kesetiaan dan seorang pejuang dalam menegakkan kebenaran.

Kader NU sejati taat pada kyai, kokoh dalam berjuang, memiliki komitmen, memiliki kepedulian, memiliki solidaritas yang kuat dan lillahi taala. NU mengajarkan ketaatan dan loyalitas pada organisasi, baik berupa keputusan organisasi maupun keputusannpara kyai dan masyayih.

Kader NU lebih mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi yang sifatnya pragmatis dan tidak memiliki dampak jangka panjang. Karena mereka berfikir apa yang diputuskan oleh para kyai dan masyayih adalah sesuatu yang wajib kita lakukan.

Maka Pilkada 2024 semua kader NU Nganjuk saatnya kompak satu barisan melaksanakan keputusan organisasi NU dan melaksanakan keputusan kyai bahwa saatnya NU memiliki Bupati dengan mengusung Gus Muhibbin sebagai calonnya. Warga NU telah berkali kali mendukung calon Bupati dan sukses, namun manfaat yang didapat oleh NU kurang maksimal.

Maka setelah melalui beberapa rapat para masyayih dan pengurus NU memutuskan untuk memberangkatkan kader sendiri untuk menjadi Bupati dalam Pilkada 2024.

Maka sebagai kader NU sejati jangan pernah menjual kesetiaan hanya karena mendapatkan uang 50 sampai 100 ribu, karena mendapat sarung atau mukena saat Romadlon, karena mendapatkan beras 5 kg atau karena pernah diajak makan makan di pendopo.

Kader NU bukan seorang pengecut yang akan menjual kesetiaan. Kegigihan para masyayih pendiri NU dalam serangan 10 November di Surabaya harus kita jadikan tauladan dan semangat. Jika kita gigih berjuang, kompak satu barisan dan memohon ridlo Allah, pasti Gus Muhibbin Aushaf akan sukses menjadi Bupati dari kader NU pada Pilkada 2024. Semoga Allah meridloi .. !

Penulis

HM. BASORI, M.Si

Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy


Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar