Kompetisi selalu beradu taktik dan strategi untuk mengambil hati pemilih. Banyak cara yang dilakukan mulai bagi bagi sembako, pengobatan gratis, mancing bareng, senam bareng, makan bareng, nyanyi bareng dan masih banyak lagi yang menggunakan kata bareng untuk mengambil hati pemilih.
Disamping pernik pernik di atas, tahukah anda dua hal penting yang menjadi daya Tarik seseorang dalam menggaet hati dan pikiran pemilih dalam suatu kompetisi yaitu Pesona dan Pengaruh.
Pesona adalah sebuah sikap atau perilaku seseorang yang ramah dan menyenangkan sehingga membuat orang menyukainya. Orang yang mempesona memiliki keistimewaan luar biasa di dalam dirinya, sehingga orang yang memandang menaruh simpati dan kepercayaan. Sebuah pesona mampu memiliki daya Tarik dan daya pikat yang tinggi terhadap seseorang.
Sedangkan Pengaruh adalah suatu daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang. Pengaruh lahir dari sebuah sikap, cara berfikir, cara berbicara, kecerdasan yang dimiliki atau mungkin sebuah potensi kebendaan yang bisa membuat orang yakin kehebatan seseorang.
Sebuah pengaruh bisa merubah pola pikir seseorang konstituen atau pemilih karena apa yang ada dalam dirinya memiliki arti dan keyakinan bahwa orang tersebut mampu dan hebat. Pengaruh lahir atas apresiasi dan keyakinan apa yang ada pada diri seseorang.
Pesona dan pengaruh tidak akan bisa berjalan sendiri kalau tidak ada orang yang mengkomunikasikan, menceritakan, mendesain di mana pesona dan pengaruh bisa dipahami secara utuh oleh masyarakat/pemilih.
Maka dalam dunia kompetisi politik atau pemilihan ada istilah Influencer. Influencer adalah orang memberi pengaruh pada orang lain agar orang yakin terhadap calon yang diyakini memiliki kemampuan dan layak untuk dipilih. Seorang influencer menyampaikan semua potensi, kemampuan, pesona dan pengaruh seorang calon.
Pesona dan Pengaruh Muhibbin Aushaf Dalam Pilkada Nganjuk 2024
Setelah pendaftaran bupati/wakil Bupati Nganjuk dilakukan, kreasi, inovasi dan ekspresi semua calon dikeluarkan, maka semua bisa menunjukkan sejauh daya Tarik dan daya dukung calon masing masing. Ada salah tim sukses salah satu calon yang menyampaikan Muhibbin Aushaf adalah Calon Anak Bau Kencur dan masih anak anak.
Sebuah kalimat emosional dan tendensius, karena Muhibbin Aushaf adalah seorang dewasa yang sama sama ganteng, sama sama cerdas karena lulusan Universitas Brawijaya Malang ( rangking 501 dunia dan peringkat 4 secara nasional), sedangkan Aushaf lulusan universitas di Amerika Serikat. Melihat performen tersebut sangat jelas kalau calon mereka panik dan takut yang luar biasa.
Muhibbin dan Aushaf sama sama memiliki pesona sebagai orang yang bersih dan tidak memiliki cacat moral dan cacat politik. Karena pesona tersebut rakyat Nganjuk ingin pemimpin yang baru yanh tidak memiliki catatan hitam dalam birokrasi. Rakyat Nganjuk ingin perubahan, Muhibbin Aushaf adalah solusi terbaik untuk Nganjuk Digdaya di masa depan
Muhibbin Aushaf punya segala galanya, pengaruh yang dimiliki menambah keyakinan bahwa Muhibbin Aushaf sudah lebih dari cukup dari sisi ekonomi maupun status sosial. Jika tidak memiliki kepedulian untuk Nganjuk maju, adik dan Makmur, maka tidak mungkin mereka berdua mencalonkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati 2024.
Maka semua ungkapan buruk dan upaya mendiskriminasi Muhibbin Aushaf adalah sebuah kampanye hitam seorang calon yang panik dan takut kalah, semua kejelekan yang diceritakan tidak benar.
Rakyat Semakin Yakin kalau semua calon Takut Hadirnya Seorang Pemimpin Baru Yang Mempesona dan Berpengaruh untuk Nganjuk Digdaya Di Masa Depan. Warga NU Sepakat Ingin Memiliki Bupati, Semua Warga NU Bersatu dan Kompak Satu Komando Hanya Kepada Muhibbin Aushaf.
Sebuah catatan sederhana, semoga mencerahkan dan mencerdaskan !!
Penulis
HM. Basori M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar