Segala sesuatu yang ada di dunia ini hanya bersifat sementara, fana dan rusak.Begitu pun dengan kenikmatan dunia yang kita peroleh dan rasakan. Semua itu kenikmatan semu. Manusia menggambarkan kekayaan selaras dengan kenikmatan, padahal semua kekayaan yang kita dapat belum tentu semua bersih, baik dan halal dalam memperolehnya. 

Bahkan sebagian masyarakat kadang memandang kekayaan lebih jeli. Mereka sering membandingkan kekayaan dengan ketaatan. Ada orang ibadahnya biasa saja atau bahkan tidak ibadah namun diberi Rizqi melimpah berupa kekayaan banyak, jarang sakit, dan semua serba mewah. Kondisi yang demikian itu disebut dengan Istidraj. 

Istidraj adalah jebakan kenikmatan yang diberikan kepada seseorang yang jarang beribadah dan sering melakukan maksiat tetapi hidupnya terus dilimpahi kenikmatan. 

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya harta kekayaan dunia itu bisa menghadirkan kenikmatan bagi seseorang apabila dia memperoleh dan menggunakannya dengan baik dan benar. Namun, jika seseorang memperoleh dan menggunakan harta kekayaan itu dengan tidak baik dan tidak benar, dia seolah menjadi orang yang tak berhenti makan, tapi tidak pernah kenyang." (HR Bukhari, Muslim, dan Nasa'i).

Maka kita jangan pernah berhenti untuk terus bermuhasabah dalam urusan kekayaan dunia agar kita tidak terjebak di dalamnya. Kita harus terus berjuang untuk mendapatkan kekayaan dunia yang memiliki kemaslahatan bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Allah memberikan Nikmat Ilmu, Nikmat Sujud/patuh, Nikmat Keseimbangan,Nikmat Sumber Daya Alam (SDA) di Bumi dan Nikmat Ihsan yang semua itu harus kita syukuri dengan mengelola dan mengembangkannya dengan baik. Manusia lebih tau tentang urusan dunia, namun semua tetap dalam bingkai Allah SWT. 

Hidup hanya sekali jadikan dirimu lebih berarti. Dunia semakin maju, semua diukur dengan uang, padahal harta benda hanya titipan yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Halal dan haram harus jelas, karena kalau halal dan haramnya tidak maka anda masuk pada wilayah yang syubhat. 

Allah memerintahkan kita untuk menghindari barang syubhat. Karena dengan terhindar dari yang subhat kita terselamatkan dari sesuatu yang haram. Semoga kita terlindungi ! Amin 

HM BASORI M.Si

Sekolah Perubahan 

Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar