Facebook bertanya apa yang anda fikirkan, aku memikirkan kenapa dunia ini semakin unik dan memilukan. Terlalu banyak perilaku aneh manusia beserta isinya, sementara pedoman hidup dianggap angin lalu. 

Jalan menuju surga begitu sepi, namun jalan menuju neraka begitu padat merayap bahkan sampai sikut sikutan. Iman seakan tergadaikan oleh kenikmatan dan kesenangan, karena sifat hidonis menjadi kepribadian. 

Akankah kita selamat dari cobaan !! 

Jubah dan kopyah sering terlempar begitu saja karena hati sudah di kuasai nafsu yang membara. Dosa dianggap biasa biasa saja karena menikmati keindahan dunia. Persaingan hidup dan kemewahan hidup menjadi ukuran untuk memperolehnya dengan berbagai macam cara. Rasanya yang terjadi bukan kekhilafan atau cobaan, namun sebuah kemaksiatan dan kemunafikan hidup. 

Hati dan Fikiran Sudan tidak mikir lagi ada kehidupan setelah mati, merasa gengsi yang lebih berarti dari pada harga diri dan nilai sebuah nurani. Jalan menuju surga gelap gulita, sementara jalan menuju neraka terang benderang dengan berbagai kerlipan lampu dan enaknya makanan. 

Ketika yang ada bukan lagi cobaan, maka setiap manusia harus siap untuk menerima resiko berupa laknat yang akan diberikan kepada siapa saja yang ingkar kepada Allah SWT. Begitu ringkih keyakinan manusia karena beratnya menjalani kehidupan dunia. 

Mencari Jalan surga sendiri sendiri

Suatu cerita ada sebuah keluarga dengan segala dinamikanya memuncak menjadi permusuhan namun selalu dalam ikatan. Kehidupan memang dinamis dan keras pada masanya, sehingga muncul sebuah kalimat “Mencari Jalan Surga Sendiri Sendiri” sebuah ungkapan yang sepertinya benar namun jelas kurang tepat. 

Rumahku surgaku adalah sebuah miniatur kebahagiaan akherat yang akan di dapat oleh sebuah keluarga bahagia di dunia. Mencari jalan surga sendiri untuk keluarga Muslim jelas tidak benar. Maka kita semua harus belajar tentang kehidupan sesuai yang telah digariskan oleh Allah dan Rosulnya. 

Pahami kehidupan sebuah ibadah agar hati kita tetap tenang dan istiqomah dalam menjalani kehidupan. Kaya miskin hanya hiasan dunia, paling lama sampai umur 60 semua akan berubah karena sakit, pikun atau Fikiran sudah tidak berfungsi dengan baik. 

Buat anda yang sampai sekarang merasa berat menjalani hidup, indahkan hatimu, jangan lupa ibadah, jangan lupa ikhtiarmu dan doa doamu, Insya Allah semuanya akan baik baik saja. Kita semua hanya akan menuju tua dan mati, jika lupa bahagia dan mengindahkan hidup maka hanya penyesalan yang akan anda dapat. 

Maka … Luangkan waktu untuk menyenangkan diri sendiri, luangkan waktu untuk menyenangkan keluarga, luangkan waktu untuk bersama teman temanmu yang semuanya dalam bingkai mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan pada kita. 

Mungkin ada yanb protes … ah teori, karena Fikiran anda sudah terlanjur kotor, maka gagasan indah dan cerdas pasti tidak masuk. Manusia sufi dan zuhud tidak menggunakan kenikmatan dunia saja di berbahagia, kalau anda bukan kategori sufi dan zuhud namun hidupmu ada harta namun tidak bahagia, berarti anda kader Fir’aun yang terus sombong dan serakah hingga akhir hayatnya. 

Jangan terlalu serius menanggapi, karena hanya sebuah refleksi, jika kebetulan ada pada diri anda itu diluar jangkauan kami, karena hanya sebuah refleksi. Semoga membuat warna hidupmu berubah, karena mengindahkan diri adalah awal kebahagiaan hidup. 

Penulis 

HM Basori M.Si 

Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, and Advocasy

Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar