KH Zaenal Arifin merupakan produk pesantren tulen yang memiliki kemampuan Ilmu yang dalam dan mendorong kemajuan para kader kader NU untuk semangat menuntut ilmu. Dalam sebuah kesempatan beliau pernah bercerita bahwa hidup di pesantren mengajarkan beliau hidup mandiri, jauh dari orang tua, adik saudara bahkan kerabat yang selalu menemani.
Putra pasangan bapak Ahyar dan ibu Qomariyah ini merupakan santri pondok Pesantren Tegalrejo Prambon dan meneruskan mondok di pondok pesantren Ringin Agung Pare Kediri. Beliau pernah bercerita di pondok itu tidak merasakan kasih sayang secara langsung dari orang tua, namun dipondok memiliki keistimewaan merasakan kebersamaan dan sayang dengan teman yang sudah seperti keluarga sendiri.
Pria kelahiran 30 Mei 1960 ini merasa bangga hidup di pesantren karena di pesantren dia bisa mendalami ilmu agama. Beliau bangga hidup di pesantren karena di pesantren diajarkan untuk hidup sederhana.
Beliau bangga hidup di pesantren karena bisa merasakan nikmatnya kebersamaan yang tidak bisa saya dapatkan ketika hidup di luar. Begitu luar biasa motivasi dan bangganya menjadi seorang santri hingga lahir sifat sifat mulia yang sulit kita temui di zaman sekarang.
Rahasia di Balik Pesantren
Jika kita memahami kehidupan dunia, Manusia itu lahir diperintahkan hanya untuk beribadah kepada Allah. Artinya seseorang untuk mencapai kebahagian di akherat bekalnya berbakti kepada Allah dan melakukan kebaikan di dunia.
Kehidupan pesantren merupakan pembentukan jiwa yang memiliki ketaatan tinggi kepada Allah dengan ilmu agama yang secara ketat dipelajari
Kehidupan pesantren adalah pendadaran jiwa raga seseorang untuk memiliki keyakinan hati yang kuat, mampu menahan nafsu dunia yang cenderung mengajak maksiat
Kehidupan pesantren melatih zuhud, bagaimana seseorang bisa menahan senang dunia yang bisa merusak hati untuk dekat dengan Allah
Kehidupan pesantren adalah modal menjalani hidup untuk mencari ridlo Allah, karena setelah memahami hakekat manusia dilahirkan di dunia semua yang terjadi adalah kehendak Allah. Kita berharap Allah ridlo pada hidup kita, dengan memberikan kebaikan dalam menjalaninya
Pesantren memgajarkan akhlaq mulia dengan cara menghormati bapak, ibu, guru dan kyai sebagai orang yang mengukir hati dam Fikiran kita untuk kehidupan yang berbahagia di dunia dan akherat.
Terlalu banyak orang yang menyesal ketika usia tua baru memahami hakekat hidup dan pentingnya mengerti ilmu agama sejak dini untuk bekal kehidupan setelah kehidupan dunia. Saat kecil tidak diajarkan agama, saat dewasa merasa bahwa kekayaan dan kekuasaan segala galanya, padahal semua akan tidak berguna dan akan menjadi beban ketika perhitungan amal di akherat.
Banyak orang menjalani masa tua sedih, susah, frustasi bahkan takut dengan kematian, karena mereka baru sadar kalau kekayaan dan kekuasaan yang pernah dia pegang ternyata akan membuatnya hidup susah di alam kubur hingga akherat. Dengan uangnya mereka hidup berfoya foya enggan beramal soleh, dengan kekuasaan mereka merasa sombong dan angkuh karena merasa semua dibawah kekuasaannya.
Pesantren melahirkan manusia hebat yang bisa segalanya, melahirkan pemimpin yang jujur, melahirkan pejuang handal dan melahirkan manusia yang selalu memgajak kebaikan dengan manusia lainnya.
KH Zaenal Arifin potret orang pesantren yang menjadi tauladan hidup dan pejuang kebaikan di tengah masyarakat. Semoga apa yang pernah dilakukan dan diperjuangkan menginspirasi kehidupan kita.
Di luar sana sangat banyak orang yang hidup hanya sekedar mencari makan enak, tidur enak, jalan jalan enak, harta banyak, Mobil banyak, sedangkan uang yang di dapat dengan menghalalkan segala cara. Mereka lupa kehidupan bahwa menjadi abdi harus mengabdi, semua yang kita miliki adalah titipan ilahi.
Maka jangan pernah lupa bahwa menyiapkan mati yang enak dan hidup di akherat yang enak lebih penting dari mengejar keenakan dunia yang akan menjadi susahnya hidup kita di akherat kelak. Semoga bermanfaat !!
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar