Dinamika organisasi itu sangat wajar dan suatu hal yang biasa, apalagi organisasi sebesar NU. NU memang organisasi yang sukses memperjuangkan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan polanya sendiri.

Secara umum ada tiga alasan yang melatarbelakangi kelahirannya NU yaitu: motif agama, motif nasionalisme dan semangat mempertahankan paham Ahlussunnah wal Jamaah.

Semua alasan di atas menjadi landasan perjuangan NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga sekarang. Maka berbicara NU, kita tidak lepas dari para masyayih, Kyai dan Pondok Pesantren sebagai soko guru eksisnya NU hingga sekarang. 

Nilai perjuangan NU dan kemurnian NU untuk membangun Masyarakat dan bangsa tidak pernah bergeser sedikitpun, karena diam tapi pasti, para Masyayih, Kyai Sepuh dan Pesantren tetap menjaga kemurnian dan arah perjuangan NU dengan benar. 

Tiga alasan penting NU di dirikan oleh Mbah Hasyim, Mbah Wahab dan Mbah Bisri tersebut, dikawal oleh para kyai dan Masyayih hingga sekarang.

Hal itu dapat kita lihat bagaimana kearifan, kemuliaan dan cara para kyai sepuh dan Masyayih memberikan tausiyah atas konflik yang terjadi di PBNU sekarang ini. 

Pres rilis pertemuan Kyai dan Masyayih di Pondok Pesantren Ploso merupakan wujud nyata bahwa keutuhan NU dan menjaga Marwah NU adalah segala galanya.

Para kyai dan Masyayih menyampaikan menjaga moral Nahdliyah dan semua tindakan yang bisa menurunkan harkat dan martabat NU harus dihindari.

Menyikapi kisruh di PBNU para Kyai dan Masyayih tidak menyinggung subtansi masalah yang berkaitan dengan perebutan kekuasaan organisasi maupun politik kekuasaan.

Tetapi lebih mengajak untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu menjaga ukhuwah Nahdliyah, menjaga kehormatan dan kemuliaan NU dan berharap pengurus PBNU untuk segera Islah. 

Seluruh pengurus NU di ranting, Cabang, wilayah, Banom, lembaga maupun pengurus NU yang ada di luar negeri untuk tetap menjalankan aktifitas organisasi seperti biasa tidak usah turut terlibat dalam konflik internal yang terjadi di PBNU. 

Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama mengimbau warga NU agar memperbanyak taqarrub kepada Allah SWT, seraya memohon agar persoalan yang terjadi di PBNU segera memperoleh jalan keluar terbaik yang paling maslahat," 

Para pendiri NU memang tidak pernah mewariskan rakus kekuasaan, maka jika para pengurus NU sekarang sudah menjadikan NU sebagai alat kekuasaan dan untuk kepentingan pribadi, maka sebuah kesalahan besar dan harus segera insaf. 

Seluruh Komponen NU harus Mengembalikan agenda utama perjuangan NU dalam menjaga Aqidah Islam Ahlus Sunah Wal Jamaah dan membangun Akhlaq Masyarakat. Maka siapapun yang merasa lebih besar dari NU dan menjadikan NU untuk kepentingan politik harus segera insaf.

Ingat, ber NU itu niatnya untuk memperbaiki diri dan nderek Kyai agar mendapat kemuliaan hidup di dunia maupun di akherat.

Semoga Allah memberikan hidayah kepada seluruh warga dan pengurus NU untuk menjadi Santri Mbah Hasyim dengan benar. 

Semua perjalanan hidup kita akan menjadi Legasy pribadi masing masing, maka buatlah catatan terbaik dalam hidupmu agar menjadi tauladan yang baik generasi Muda di Masa Depan !! 

Penulis 

HM. BASORI, M.Si 

  • Dewan Pembina Instruktur PW Ansor Jatim 
  • Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy















Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar