Menjadi seorang guru adalah panggilan hati nurani, artinya menjadi seorang guru bukan sebuah keputusan yang emosional dan tiba tiba. Jiwa pendidikan adalah sebuah naluri keibuan, penuh cinta dan kasih sayang dan mau berkorban. 

Karena integritasnya seorang guru menyimpan banyak isi hati yang tidak pernah terungkap kan dalam memberikan pendidikan pada putra putrinya di sekolah. Dalam kondisi apapun guru harus tetap semangat, trengginas, kelihatan ceria dan menjalani tugas sepenuh hati. Itulah guru sejati. 

Apa yang tersimpan dalam hati guru yang tidak pernah terungkap ? Berikut ini catatannya : 

Pertama : Menjadi seorang guru sudah diniati untuk berjuang. Dalam kondisi apapun baik secara individu maupun lembaga seorang guru mengalami kesenjangan dan sejumlah problem lainnya, guru tetap semangat untuk mendidik, karena sejak awal di hatinya sudah ikrar untuk berjuang. Maka ruh perjuangan seorang guru akan mengalahkan semua problematika anak didik yang terjadi, karena beliau sadar suatu saat ilmunya akan menjadi amal jariyahnya. 

Kedua, Selalu Berdoa Untuk Kesuksesan Muridnya. Seorang guru menyadari kalau ilmu itu milik Allah, maka dalam doanya selalu mendoakan anak didiknya agar pandai dan memiliki akhlaq yang baik sehingga bisa menjadi anak yang sukses di dunia dan akherat 

Ketiga, sering mengorbankan perasaan dan hatinya. Mendidik anak orang memang tidak sama dengan mendidik anak sendiri, maka seorang guru harus berkorban hati dan perasaannya ketika anak didiknya tidak nurut. Orang tuanya saja mungkin tidak sanggup mendidiknya dirumah karena mungkin terlalu nakal atau susah di atur

Keempat, guru itu Mendidik  bukan hanya Mengajar. Mendidik adalah proses memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Fokusnya pada pembentukan karakter, nilai-nilai, dan sikap positif pada diri peserta didik.Sementara itu, mengajar adalah proses memberikan pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain. Fokusnya pada transfer pengetahuan dan keterampilan akademis. Maka seorang guru sebenarnya lelah fisik maupun pikiran. Tetapi orang hanya melihat enaknya saja menjadi seorang guru !! 

Kelima, Uang itu Bukan Segala Galanya Bagi seorang Guru. Perjuangan guru sering tidak dihargai sebagai investasi kesuksesan anak didik. Sementara wali murid berpandangan setelah membayar sejumlah kewajiban kepada sekolah mereka menuntut anaknya harus pandai. Sebuah realita yang sangat berat. Maka semua orang harus belajar memahami fungsi guru dengan rasional agar semua tidak dikembalikan guru. Kesuksesan belajar anak hakekatnya peran strategis antara guru dan orang tua. 

Keenam, Guru Itu Manusia Biasa !! Selama ini pendidikan dengan segala aspeknya sering dipandang negatif oleh sebagian orang. Masyarakat tidak pernah memberikan prestise ( Penghargaan ) kepada seorang guru. Walaupun tidak ada kewajiban memberi sesuatu berupa materi, guru sebagai manusia biasa sebenarnya butuh prestise dari orang tua murid walau hanya sebuah kata kata yang indah dan menyenangkan. Namun harapan itu tidak pernah ada. Maka sudah saatnya warga bangsa ini belajar menghargai seorang guru agar guru memiliki semangat dalam memberikan pendidikan pada anak anaknya 

Ketujuh, semua guru berfikir jika pendidikan itu bukan hanya tanggungjawab seorang guru, namun orang tua yang di rumah memiliki kewajiban untuk mendampingi anak anaknya belajar, memberi motivasi dan memberikan tauladan yang baik. Namun hampir semua wali murid menuntut anaknya pinter di sekolah tidak mau mendampingi anaknya belajar. Kondisi ini sangat menyulitkan guru. 

Kedelapan, dengan kecerdasan  seseorang bisa Mendapatkan kemuliaan, namun Akhlaq lebih tinggi mulianya dibanding dengan kecerdasan, Maka untuk kehidupan anak kedepan lebih baik, maka pendidikan budi pekerti hingga menjadi sebuah kepribadian adalah kewajiban orang tua di rumah, karena waktu anak di rumah bersama orang tua lebih banyak  dari pada proses anak di sekolah. 

Apa yang tersimpan dalam hati guru yang tidak pernah terungkap, merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh orang tua atau wali murid. Karena pemahaman tersebut akan mempercepat proses belajar anak dan mempercepat anak menjadi orang yang memiliki kepribadian yang luhur. 

Semoga catatan ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di seluruh tanah air. Guru memang pahlawan tanpa tanda jasa, namun guru juga manusia biasa yang memiliki hak untuk menyampaikan isi hati dan pemikirannya agar hidupnya menjadi ringan, tanpa beban dan Indah. 

Selamat Hati Guru Tahun 2025

HM BASORI M.Si

Direktur Sekolah Perubahan 


Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar