Hajatan Pilkada telah selesai, Bupati Nganjuk sudah dilantik yaitu pasangan Marhen Jumadi dan Trihandi. Sebagai dinamika politik masing masing pendukung kompetitor baik yang kalah maupun yang menang jelas meninggalkan kenangan yang rasanya nano nano. Namun dunia politik selalu ada titik temu dan benang biru yang bisa rangkai menjadi kelambu.
Sebagai politisi sejati Marhen Jumadi memiliki sikap politik yang luwes dan elegan, diam diam saat proses pemilukada sampai putusan MK selalu menjalin hubungan baik dengan semua siapa saja termasuk Gus Ibin, mas Aushaf, Gus Ali dan tokoh tokoh lainnya.
Komunikasi merupakan bagian penting dalam sebuah dinamika politik, karena komunikasi politik bisa menghilangkan semua kesenjangan dan menciptakan situasi yang selalu kondusif.
Ada satu hal yang banyak tidak ketahui orang, kompetitor dalam politik adalah bagian penting dari sebuah kemenangan. Politisi sejati memandang seorang kompetitor bukan musuh, tetapi sebuah mitra kompetisi yang sama sama dibutuhkan.
Sebagai kader NU Kang Marhen merasakan betul bagaimana dia harus berjuang habis habiskan melawan Gus Ibin yang benar benar di dukung NU baik secara struktural maupun kultural. Namun manusia boleh mengharap tapi Allah yang menentukan.
Maka dengan berjalannya waktu, ketika Allah menentukan Bupati Nganjuk Marhen Jumadi, maka semua harus menerima sebagai realitas politik. Sehubungan dengan potensi NU yang besar dalam menopang birokrasi dan pemerintahan Kabupaten Nganjuk, Kang Marhen perlu melakukan reformulasi hubungan NU, Marhen dan Pemerintah.
Bagaimana untuk mewujudkan hubungan harmonis Marhen dengan NU dan jajarannya berikut catatannya :
- Memahami dengan sepenuh hati bahwa proses politik adalah Ihtiar manusia sebagai makluq politik, sehingga semua yang terjadi adalah proses. Ketika semua proses selesai, maka masing masing harus menerima kalah dan menang sebagai konsekuensi sebuah pertarungan
- Marhen Jumadi sebagai seorang politisi menyadari bahwa menjadi pejabat publik harus membangun komunikasi yang baik dengan seluruh komponen masyarakat termasuk NU. Maka pasca pelantikan Bupati harus melakukan komunikasi dan menjalin keharmonisan dengan NU baik struktural maupun kultural sebagai kewajiban ngayomi semua pihak.
- Sebagai kader NU, perbedaan politik dalam pemilu adalah hal yang wajar, maka sebagai seorang kader NU Kang Marhen memahami semua perbedaan dan dinamikan politik sebagai seni berorganisasi. Komitmen ke NU annya tetap akan dipegang dan melakukan kewajiban sebagaimana kader yang memiliki loyalitas pada organisasi
- Sebagai organisasi yang besar potensi NU dalam pembangunan sangat penting dan strategis, maka pemerintah daerah butuh mitra untuk menyukseskan program programnya
- Warga NU yang besar otomatis memberikan sumbangan yang besar dari sektor pajak dan retribusi, maka saatnya pemerintah daerah memberikan porsi anggaran yang cukup pada seluruh Banom dan lembaga NU dalam rangka membangun masyarakat. Selama ini perhatian pemerintah daerah pada NU dan banomnya belum dilakukan seperti di daerah lain
- Melakukan perubahan dalam pelaksanaan musrenbang mukai musrenbang desa sampai kabupaten dengan melibatkan seluruh organisasi sosial dan LSM termasuk seluruh Banom NU agar partisipasi publik yang diamanatkan dalam peraturan perundang undangan bisa terwujud
- Sebagai bagian terpenting dalam membangun masyarakat, NU telah melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengajian atau pelatihan di desa desa. Maka saatnya memasukan anggaran desa untuk memberikan support pada Banom dan lembaga NU agar kegiatan pemberdayaan tersebut bisa lebih maksimal.
- Ketika para wakil rakyat dan pemerintah daerah mengkapling APBD untuk kepentingan politik atau mengatasnamakan rakyat, maka rasanya tidak adil jika komponen organisasi baik NU, Muhammadiyah, wahidiyah dan lainnya tidak mendapatkan porsi anggaran. Wakil rakyat dan pemerintah harus sadar bahwa tugasnya adalah mengelola anggaran bukan menguasai anggaran untuk kepentingannya sendiri
- Mindset seluruh kepala OPD perlu dirubah untuk menjadikan organisasi sosial kemasyarakat sebagai mitra strategis. Sudah tidak zamannya pemerintah daerah dan OPD berjalan sendiri sesuai kemauannya sendiri, apalagi program dan kegiatan yang berbau proyek. Kang Marhen saatnya memberikan pos anggaran pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat yang cukup bukan hanya diarahkan pada pembangunan fisik saja.
- Dengan adanya efisiensi anggaran yang besar dan kemungkinan prinsip efisiensi akan terus berlanjut. Maka saatnya Kang Marhen untuk menggerakkan potensi kelompok masyarakat di desa yang sebagian besar NU dan lainnya untuk kerja bakti dan padat karya agar pemerintah daerah tidak perlu mengeluarkan anggaran besar untuk hal hal kecil yang bisa disikapi dengan gotong royong atau padat karya
Sebuah catatan sederhana untuk memperbaiki hubungan harmonis antara Kang Marhen dengan NU dan seluruh Banom lainnya. Menjadi Bupati itu tidak sulit, karena semua sumber daya dan sumber dana sudah ada, namun bagaimana anggaran tersebut sesuai dengan sasaran itu yang harus sama sama kita awasi dengan serius.
NU adalah penyokong utama berdirinya negeri ini, maka eksistensi NU harus diperhitungkan dengan serius, karena realita dilapangan NU terus melakukan pemberdayaan, membangun moral dan mental masyarakat agar memiliki rasa nasionalisme yang tinggi pada bangsa dan negara !! Semoga bermanfaat !!
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Komentar
Belum ada komentar