Manusia dilahirkan bukan tanpa alasan atau tanpa tujuan. Rahasia" Allah dalam menghidupkan manusia merujuk pada hakikat penciptaan dan mekanisme pasti dan  ruh serta waktu terjadinya kematian, yang sepenuhnya berada dalam pengetahuan dan kekuasaan mutlak Allah SWT. 

Manusia tidak mengetahui secara pasti bagaimana proses ruh ditiupkan ke dalam jasad atau kapan persisnya ia akan diambil kembali. Itulah sebuah rahasia kehidupan yang sering dilupakan oleh manusia.

Dalam kajian Islam, Kekuasaan Mutlak Allah (Al-Muhyi dan Al-Mumiit): Allah adalah satu-satunya Dzat yang Maha Menghidupkan (Al-Muhyi) dan Maha Mematikan (Al-Mumiit). 

Kekuasaan-Nya tidak terbatas dan tidak tertandingi. Proses hidup dan mati terjadi atas izin dan kehendak-Nya semata, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 28: "Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?".

Dari konsepsi di atas, maka manusia harus sadar jika hidup memiliki tujuan dan harus menyadari bahwa ada kehidupan lagi setelah kehidupan di dunia. Dunia itu ladang dan sebuah persemaian bagi kehidupan akherat kelak. 

Maka senyampang masih hidup, coba berhenti sebentar dan merenung ! Kebaikan apa yang sudah kita tanam selama hidup. 

Manusia dapat menyiapkan "ladang kebaikan" untuk kehidupan setelah mati melalui tiga amal jariyah utama: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh. 

Amalan-amalan ini akan terus mengalirkan pahala bahkan setelah seseorang meninggal dunia, sebagai bekal untuk kehidupan di alam baka. Membangun ladang pengabdian merupakan bagian dari membuat persemaian nanti di akherat. 

Surga memang hadiah dari Allah yang sangat luar biasa, maka  tidak bisa disandingkan dengan hadiah megicom, sepeda listrik atau sepeda motor ketika kita ikut jalan santai. 

Keterkaitan Amal Manusia dengan Kehidupan Akhirat antara lain sebagai berikut :

  1. Kehidupan di dunia adalah ladang amal. Kehidupan di dunia adalah kesempatan bagi manusia untuk menanam kebaikan (amal jariyah) yang akan dituai hasilnya di kehidupan setelah kematian.
  2. Pahala yang berkelanjutan. Tiga amal jariyah adalah investasi spiritual yang menjamin pahala terus mengalir di alam kubur, dan merupakan bentuk persiapan terbaik untuk menghadapi hari perhitungan akherat kelak.
  3. Menumbuhkan tanggung jawab. Keyakinan akan adanya kehidupan setelah mati mendorong manusia untuk berbuat baik, jujur, dan tidak zalim karena kesadaran bahwa setiap perbuatan akan ada balasannya. 
  4. Ladang kebaikan dan amal soleh harus terus kita lakukan karena godaan dunia terus dilakukan oleh setan sesuai dengan perjanjian Allah pada setan yang akan menggoda manusia sampai hari kiamat

Sebuah catatan sederhana untuk terus berbuat baik, di mana saja dan kapan saja. Jangan pernah kita bangkrut di akherat karena kita telah salah menjalani hidup sesuai dengan tujuan Allah memberikan kehidupan pada kita. 

Penulis 

HM. BASORI, M.Si 

  • Dewan Pembina Instruktur PW Ansor Jatim 
  • Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy


Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar