Mbah Hasyim mendirikan NU itu untuk membangun kemaslahatan umat dan memberikan pendidikan agama pada masyarakat yang kala itu masih awam. Dengan metode yang sejalan dengan kondisi dan karakter masyarakat akhirnya lahir sebuah ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia) yang saling menguatkan. 

Modal dasar perjuangann NU adalah rasa kebersamaan dalam suka dan duka, rela mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki dan saling mengokohkan ketika saudaranya dalam keterbatasan 

Tiga nilai Nilai Dasar Perjuangan NU, Tawasut ; Moderat (terlepas dari dua titik ekstrim); Tawazun: memakai pertimbangan tekstual (Al-Quran, Hadist) dan Nalar Akal; I'tidal: tegak Lurus Atau stabil. Dengan formula perjuangan yang dilandasi oleh tiga nilai dasar perjuangan NU, NU semakin berperan besar dalam berbangsa dan bernegara 

Solidaritas dan soliditas NU terbukti dengan Resolusi Jihad dalam pertempuran 10 November di Surabaya, dimana mbah Hasyim memerintahkan seluruh santri, kyai dan seluruh warga NU untuk berjihad mengusir penjajahan Belanda di Surabaya

Dari semua kisah di atas dapat kita ambil hikmah yang dalam antara lain : 

  1. Kader NU adalah orang yang taat dan tawadluk pada Kyai, apalagi dalam urusan perjuangan 
  2. Kader NU adalah pejuang agama dan masyarakat 
  3. Kader NU adalah orang yang memiliki keteguhan hati dan selalu dalam kesederhanaan hidup 
  4. Selama NU berdiri tidak ada ajaran kyai dan masyayih NU yang mengutamakan Uang dari pada kesetiaan dengan kyai dan organisasi 
  5. Kader dan warga NU mengutamakan hidup yang barokah dari pada mengejar materi yang hanya kenikmatan sesaat
  6. Kader dan warga NU bersatu untuk kebesaran dan kemuliaan NU 

Semoga kita semua tetap berada pada jakur yang benar, sebagai kader dan warga NU yang istiqomah bersama kyai agar hidup kita barokah dunia dan akherat. Jika anda sebagai Kader NU lupa, anda masih memiliki kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar. 

Ingat … !! Dari dulu orang lain selalu memanfaatkan ketulusan kita, kebaikan kita dan kebesaran kita untuk kepentingannya, namun setelah itu mereka meninggalkan Kita. Dari sini semoga bisa faham, bagaimana NU Digdaya di Masa Depan !!

Penulis 

HM. BASORI, M.Si 

Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy

Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar