Waktu tidak menyembuhkan luka hati kita, namun waktu mengajarkan kita untuk memahami perjalanan pahit dan sakit hati yang pernah ada.
Dalam hidup seseorang lebih menghargai uang dari pada diri kita, maka jangan pernah salah memberi penghormatan pada seseorang.
Yang ada di dunia ini tidak ada yang benar benar asli, Masing masing orang memiliki dua wajah. Maka pelajari setiap perilaku dan sifat seseorang agar kita bisa mengambil tauladan yang baik dan berhati terhadap sikap yang tidak baik.
Menjaga kepercayaan adalah kunci menjalani hidup, karena ketika kita sudah tidak dipercaya maka semuanya akan hancur berantakan dan tidak ada gunanya apa yang kita perjuangkan selama ini
Demikian juga dalam urusan cinta, orang yang paling kamu cintai adalah orang yang menyakitimu paling dalam. Walau sebenarnya cinta tidak butuh penjelasan, cinta itu memberi tanpa mengharap dan cinta itu perbuatan bukan sejuta kata tanpa makna
Kesabaranmu akan diuji ketika kamu tidak punya apa apa, maka seseorang akan menikmati musik ketika bahagia dan merasakan lirik lagu ketika dirinya susah dan sedih.
Kegagalan menamparmu di depan umum, kesuksesanmu memelukmu secara pribadi. Orang sering melihat hasil dan capaian hidup seseorang, dari pada proses dan perjuangan yang pernah dijalani
Renungkan perjalanan hidupmu sebelum kamu salah arah dan menapaki jalan buntu menuju kesuksesanmu. Waktu sangat singkat sehingga jangan pernah salah memilih perjalanan hidup. Hidup memang harus dijalani, karena hidup bukan pelarian dari sebuah kenyataan.
Jangan pernah lupa untuk terus menabur kebaikan, karena suatu saat kita akan sendiri dalam sepi. Ketika Kehebatan, jabatan, kekuasaan dan kekayaan lepas pada diri kita, orang akan lupa apa kebaikan yang pernah kita lakukan.
Namun kebaikan akan kembali pada diri kita dan menemani setiap kenangan yang melintas pada hati dan fikiran kita. Indahkan hatimu untuk terus memberi arti dalam kehidupan.
Kamu akan menemukan kekecewaan dalam hidup karena, ketika sehat lupa berolah raga, ketika berkuasa lupa melaksanakan amanah, ketika kaya lupa bersedekah dan ketika memiliki segalanya lupa saudara.
Tua itu pasti, maka belajar bersikap dewasa sejak dini lebih baik dari pada belajar tua ketika sudah tidak memiliki apa apa. Jaga keseimbangan hidup, karena di hari akhir nanti tidak ada orang yang mau membantu satu sama lain.
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar