Generasi Alpha lahir antara tahun 2010 dan 2024. Mereka juga dikenal dengan "anak-anak milenium". Karena masih anak-anak, karakteristik umum Generasi Alpha masih belum terlalu jelas.
Para peneliti, seperti Mark McCrindle, memprediksi bahwa mereka akan menjadi kelompok yang sangat besar dengan identitas dan hak mereka sendiri.
Seperti Generasi Z, mereka juga memiliki kemampuan teknologi yang luar biasa dan lebih terampil secara digital daripada generasi sebelumnya.
Namun, hal ini juga harus menjadi perhatian bagi orang tua untuk mendidik anak yang mahir teknologi tetapi juga tetap memegang nilai-nilai keagamaan.
Manusia itu anak zaman, artinya manusia adalah produk dari zamannya sendiri. Sikap, pemikiran, dan perilakunya sangat dipengaruhi oleh kondisi, nilai-nilai, teknologi, dan situasi sosial yang berlaku pada masa ia hidup.
Berangkat dari berbagai pemikiran di atas, pondok pesantren sebagai lembaga yang mempersiapkan manusia untuk sukses hidup di dunia dan bahagia ketika besok di akherat selalu mengikuti perkembangan zaman yang terjadi
Terlepas zaman yang berganti mulai generasi The Builders ( lahir < 1946 ) sampai Generasi Alpha ( lahir 2010 - 2024 ) pendidikan pondok pesantren selalu upto date terhadap semua tantangan baru yang datang.
Hal tersebut dapat kita lihat dari banyak pesantren yang menyiapkan sarana tehnologi informasi dan segala hal yang berbasis digital dipelajari.
Digitalisasi dan tehnologi informasi sekarang adalah bagian penting dalam kehidupan modern, maka dipelajari oleh para santri di pondok pesantren, tanpa harus meninggal pelajaran utama berupa pendidikan Islam Salaf ( berbasis kitab kuning )
Para kyai dan santri tidak hanya memegang kitab kuning yang lusuh, buram dan sobek, tetapi sudah menggunakan ebook atau produk digital lain sebagai bahan pengajaran.
Yang harus menjadi perhatian serius adalah, Generasi Alpha bisa salah jalan ketika orang tua tidak bisa membedakan antara Full Day school berbasis salaf modern dengan pondok yang seperti modern, padahal pendidikan di dalamnya memberikan materi pendidikan Islam Garis Keras.
Dalam menyekolahkan anak, banyak orang tua sekarang berfikir sederhana dan praktis, yang penting anaknya bisa sekolah plus ngaji dan bisa diambil ketika pulang kerja.
Mereka tidak pernah meneliti apakah anak mereka diberikan pendidikan Islam sesuai Aswaja yang benar apa tidak. Banyak lembaga pendidikan Full Day School yang pembelajarannya tidak sejalan dengan kaidah pendidikan Nasional, karena pelan pelan diberi ajaran Islam garis keras.
Pelajaran pokok pendidikan pesantren adalah pengajaran agama Islam yang mendalam, terutama melalui kajian kitab kuning dan studi kitab-kitab klasik, serta pembelajaran ilmu-ilmu agama seperti fiqih, tauhid, tasawuf, dan akhlak.
Pondok pesantren tetap bisa mengikuti perkembangan zaman karena inovasi pembelajaran dan pengenalan Tehnologi dan Digitalisasi terus dilakukan. Bahkan di Madura ada Pondok Pesantren yang menggunakan bahasa Mandari dalam pengantarnya.
Pondok Pesantren melahirkan tokoh tokoh penting di negeri ini, maka jangan pernah memandang pondok pesantren dengan sebelah mata. Pendidikan nurani dan etika sangat ditekankan karena sepandai apapun kalau tidak punya Akhlaq tidak akan berguna.
Pondok pesantren lah yang terbukti melahirkan manusia hebat yang tidak merepotkan manusia lain dan tidak melakukan korupsi uang negara ketika diberi amanah.
Semoga mencerahkan !!
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Belum ada komentar