Masya Allah !! Sebuah ungkapan hati yang perih dan pedih ketika ada orang yang menyampaikan pondok pesantren itu bisnis berasa surga !! Semoga mereka yang berbicara seperti itu diberi hidayah oleh Allah.
Banyak sisi lain yang tidak ketahui oleh masyarkat awam tentang pondok pesantren dari zaman dahulu hingga sekarang. Apalagi orang zaman sekarang yang katanya modern dan maju tetapi cara berfikirnya picik dan tidak cerdas ketika melihat pondok, khususnya komen terhadap musibah ambruknya mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
Kyai Mendirikan Pesantren Dengan Swadaya
Yang perlu di ketahui oleh netizen, sejak zaman dulu pondok pesantren di dirikan oleh kyai secara swadaya. Sebelum netizen yang kementar (merasa pandai) lahir, para kyai dengan berbekal bambu, kayu bahkan tanpa paku sudah mendirikan surau atau bedengan untuk tempat tinggal para santri.
Bahkan setelah kemerdekaan tradisi membangun tempat singgah para santri masih juga dilaksanakan secara mandiri. Maka jika ada cibiran kyai membangun pondok tidak memiliki SDM sehingga roboh itu pernyataan sirik (tanda tidak suka).
Pondok pondok besar lahir dari perjuangan kyai dan Masyayih yang pada saat itu dengan modal sendiri. Kyai berjuang atas kesadaran membangun masyarakat moral melalui pesantren
Tradisi Ro’an ( Kerja Bakti )
Tidak ada yang salah ketika pondok membangun gedung dan santri ikut membantu. Tradisi itu sudah sejak dulu ada dan ketika santri diajak Ro’an itu bagian dari amal jariyah santri pada pondok.
Santri tidak pernah merasa tereksploitasi untuk ikut membantu, karena santri juga ingin amal jariyah dan ingin mendapat barokah. Maka komentar nyinyir terhadap santri di eksploitasi itu sangat salah.
Santri atas kesadarannya dan tradisi yang berjalan melakukan kerja bakti memiliki nilai sosial dan nilai Ilahiyah. Apa yang dilakukan, dipahami sebagai mengamalkan ilmu dan ingin mendapatkan barokah dan amal jariyah. Jadi kalimat yang menyatakan santri di eksploitasi saat membangun gedung pondok itu tidak benar
Pandangan Kyai Berbisnis
Islam memerintahkan kepada hambanya untuk mencari dunia (materi) seolah olah akan hidup selamanya, disisi lain diperintah untuk beribadah seakan akan besok akan mati. Kyai itu tugasnya ngaji dan mengajar agama, namun karena ada Kyai yang kreatif dan memiliki jiwa enterprenur, maka tidak ada salahnya kalau Kyai memiliki usaha atau bisnis.
Namun jika ada yang berpendapat kalau pondok pesantren itu bisnis rasa surga itu salah besar. Kyai yang mempunyai usaha hingga memiliki Pajero, Mercy, Alpard atau bahkan harta benda lainnya adalah hak pribadi dan boleh boleh saja.
Kyai dan pondok pesantren memang tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa di justifikasi terhadap sesuatu yang negatif. Pesantren tetap menjadi sumber ilmu agama yang mengembang nilai moral dan Etika
Ketika ada Kyai Kaya harus dipahami sebagai anugerah dan nikmat dari Allah, kita tidak boleh iri terhadap nikmat orang lain. Maka bahasa bernada negatif di atas perlu dijelaskan agar tidak salah faham.
Ngalab Barokah
Ngalap barokah (atau tabarruk) adalah tindakan mencari atau mengharapkan tambahan kebaikan (ziyadatul khair) dari suatu perantara, yang diyakini dapat mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
Karena kedekatan Kyai kepada Allah para santri ingin mendapatkan barokah dari doa kyai dengan harapan ilmunya manfaat dan hidupnya bahagia. Ngalab barokah adalah tradisi baik yang dilakukan oleh santri dan wali santri.
Tradisi Tabarruk sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan dilakukan melalui berbagai cara, seperti berziarah ke makam ulama, meminum air dari tempat bekas wudhu orang saleh, atau bahkan mengoleksi barang-barang yang pernah disentuh oleh Nabi atau orang saleh, seperti keringat atau bekas minumnya.
Begitu luar biasanya kehidupan pondok pesantren, dari sana lahir manusia berbudi pekerti luhur, pejuang, memegang etika, moral dan insan yang akan menjadi penghuni surga.
Terlalu banyak orang yang lupa kalau dunia ini tempat menanam kebaikan yang kelak akan kita petik di hari akhir nanti.
Seluruh perjalanan kita akan kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Jiwa raga kita akan bersaksi atas apa yang kita lakukan di dunia.
Semoga kita akan menjadi orang yang bisa menikmati tanaman kebaikan kita di akherat, karena di dunia kita telah menyemai kebaikan pada orang lain.
Melalui pondok pesantren agama Allah akan tetap eksis, karena eksistensi dunia dan lestarinya alam hanya karena Islam kokoh dan tetap menjadi pedoman oleh seluruh umat manusia.
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Belum ada komentar