Lahir di dunia adalah sebuah anugerah terbesar bagi siapa saja, apalagi oleh Allah diberi iman dan Islam. Maka setiap orang tua siang malam mendoakan anaknya agar tetap dalam Imam dan Islam, agar kehidupannya bisa bahagia di dunia dan akherat.
Dengan berjalannya waktu, setiap orang yang sudah belajar agama, dan menjalani hidup sesuai kaidah agama Islam akhirnya mengalami dinamika hidup berupa cobaan yang mempengaruhi keyakinan hati seseorang dan bergesernya perilaku dan sikap yang kadang melanggarkan norma sosial, hukum dan agama.
Kehidupan memang tidak seindah yang dibayangkan oleh banyak orang. Atas nama kepentingan ekonomi kadang seseorang mengambil hak orang lain dengan sadar. Atas nama gengsi seseorang berbohong atas kenyataan hidup yang tidak sesuai dengan realita.
Atas nama kekuasaan, seseorang menggunakan segala macam cara untuk mendapatkannya. Atas nama cinta dan kesetiaan, diam diam berbohong terhadap pasangannya, karena memiliki some one yang mampu memberi kenyamanan hidup walau semu.
Dari semua kesenjangan sosial, hati dan perilaku kita, akhirnya merusak kehidupan beragama kita, yang secara otomatis menggerus keyakinan akan perintah dan larangan Allah yang mestinya harus kita taati.
Kita sadar, kita salah dan melanggar norma agama, namun kita menganggap ringan dosa yang kita lakukan. Kita menganggap ringan sebuah dosa sehingga dosa yang kecil tersebut lama lama menjadi bukit.
Coba renungkan ?? Apakah anda termasuk orang yang melakukannya ??? Jika iya, maka keislaman dan keimanan anda dalam bahaya. Anda telah salah karena melanggar agama, dan menganggap ringan setiap dosa yang telah anda lakukan. Baca Instighfar biar hatimu tenang dalam mengakui kesalahan yang sudah anda lakukan.
Dunia modern telah menyuguhkan berbagai kemewahan dan kenikmatan yang bisa kita raih selama kita memiliki uang. Walau cara mendapatkan uang kadang melanggar tuntunan agama.
Berkembangnya globalisasi dan informasi yang ditandai dengan hadirnya tehnologi dan informasi yang canggih, menyuguhkan kemudahan dan indahnya dunia maya yang bisa menutup hati kita untuk selalu berdzikir kepada Allah.
Sehubungan dengan problematikan tersebut di atas, maka kita mesti harus sadar bahwa kita khilaf atau sadar mengkhilafkan diri demi kenikmatan dunia yang melanggar norma Agama.
Maka momen Tahun Baru Hijriah 1447 ini saatnya merekonstruksi kehidupan agama kita, khususnya Imam dan Islam yang jelas sudah kita langgar, agar hidup yang kita jalani sesuai dengan perintahnya.
Rekonstruksi adalah tindakan membangun kembali, memperbaiki, atau memulihkan sesuatu ke keadaan semula atau bentuk aslinya. Rekonstruksi kehidupan beragama mengacu pada upaya untuk membangun kembali atau menata ulang praktik, pemahaman, dan hubungan dalam ranah keagamaan, khususnya hubungan Ilahiyah dan Insaniyah.
Rekonstruksi kehidupan beragama mencakup berbagai aspek, antara lain sebagai berikut :
A. Revitalisasi nilai-nilai Agama
Nilai-nilai agama Islam adalah aturan atau prinsip-prinsip baik yang bersumber dari ajaran Islam, yang mencakup hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia, dan alam semesta.
Nilai-nilai ini menjadi pedoman dalam berperilaku dan berinteraksi, membentuk akhlak mulia, serta membimbing umat Islam dalam menjalani kehidupan.
B. Penerapan ajaran agama Islam dalam Kehidupan
Penerapan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari mencakup berbagai aspek, mulai dari ibadah ritual hingga perilaku moral dan sosial. Secara umum, ini mencakup pelaksanaan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, membayar zakat, serta menjalankan ibadah haji bagi yang mampu.
Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya akhlak mulia, kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan tolong-menolong dalam berinteraksi dengan sesama manusia
C. Moderasi Beragama
Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan perilaku yang mengedepankan keseimbangan dalam menjalankan ajaran agama, menghindari ekstremisme, dan mendorong toleransi serta kerukunan antarumat beragama.
Moderasi beragama bukan berarti memoderasi agama itu sendiri, melainkan bagaimana cara individu memahami dan mengamalkan ajaran agamanya secara adil dan seimbang.
Prinsip utama moderasi beragama adalah menghargai perbedaan agama dan keyakinan orang lain, serta membangun kerukunan antarumat beragama.
Rekonstruksi kehidupan beragama sangat penting, agar semua perbuatan yang melanggar agama bisa kita ketahui sejak dini, sehingga kita bisa melakukan perbaikan secepatnya. Momen Tahun Baru Hijriah adalah momen yang bagus untuk mengawali sesuatu yang baik.
Untuk mengenang penting dan Mulianya bulan Muharrom agar bisa kita jadikan tauladan dalam kehidupan kita, berikut ini beberapa kejadian dan peristiwa di bulan Muharrom antara lain sebagai berikut :
Dari berbagai peristiwa bersejarah di bulan Muharram di atas terlihat bahwa Allah memberikan banyak pengampunan. Maka dari itu, muslim dianjurkan melakukan berbagai amalan baik pada bulan Muharram.
Amalan baik tersebut, yaitu menunaikan sholat, berpuasa, silaturahmi, bersedekah, berziarah, menambah nafkah keluarga hingga membaca surat Al-Ikhlas 1.000 kali.
Sebuah catatan sederhana semoga bermanfaat ! Amin
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar