Perkembangan Teknologi Robot telah mengambil alih kekuatan fisik manusia  dalam segala sisi kehidupan. Robot bisa membuat apa saja yang lebih besar, manusia sudah kalah. Otot kita sudah dikalahkan, fisik kita sudah dikalahkan oleh Robot. Peran robot otomatis akan menghilangkan sumber pendapatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Bahkan kalau kita melihat perang Iran dan Israel kita semua kagum, karena perang tersebut tidak lagi mengandal kekuatan manusia, namun semua sudah menggunakan teknologi canggih dibidang militer. 

Disisi lain dalam hal pekerjaan yang menggunakan otak, otak manusia sudah dikalahkan oleh Artifisial Inteligensi (AI) berupa kecerdasan buatan yang memiliki kekuatan bisa ribuan kali bahkan jutaan kali dari kecerdasan manusia. 

AI dapat bekerja tanpa henti, berpikir lebih cepat dan menangani tugas-tugas berulang tanpa kesalahan. 

AI menawarkan kecepatan dan ketepatan yang tak tertandingi dalam memproses sejumlah besar data

Pada tahun 2022 Kemampuan AI sudah melebihi manusia dalam hal klasifikasi gambar (104%), bahasa Inggris (102%), dan menilai hipotesis (101%). Kemudian pada 2023 kecerdasan AI sudah menyamai manusia dalam hal pengetahuan lintas disiplin ilmu (100%).

Sebuah potret kehidupan yang sangat mengerikan, karena sebagian besar proses dalam hidup semua sudah diambil alih oleh robot dan AI. Manusia benar benar sudah kehilangan peran dalam semua lini kehidupan. 

Ketika semua peran otot dan akal sudah diambil alih oleh Robot dan AI, tinggal satu harapan manusia yaitu Hati. Hati tidak bisa dikalahkan dan tergantikan oleh robot dan AI. Maka Hati harus di jaga, dilatih dan dicerdaskan dalam makna yang luas dalam kehidupan. Hati harus terus di inovasi dan di kokohkan untuk menghadapi tantangan global. 

Manusia itu sangat lemah, ketika kita akan menangkap alam ini dengan pikiran dan tenaga, kita akan kalah dengan Robot dan AI. Hanya Manusia yang memiliki hati besar yang mampu menangkap makna besar yang tidak mungkin dimengerti oleh Pikiran, AI dan Robot.

Maka agenda besar kita sekarang adalah Menumbuhkan Hati dan Jiwa kita, dengan melakukan inovasi, menumbuhkan kreativitas, menumbuhkan pemikiran strategis dan kemampuan beradaptasi yang sulit ditiru oleh AI. 

Menurut DR Ary Ginanjar Agustian, Motivator dan pendiri ESQ Business School, Untuk menghadapi masa depan kolaborasi antara manusia dan AI menjadi kunci keberhasilan. Dengan cara semua hal hal rutin sistematik diambil oleh AI kita maju kedepan dengan inovasi dan kreatif sehingga kemajuan akan menjadi lebih cepat. Dengan sikap positif, kemampuan terus belajar dan kemampuan beradaptasi kita dapat memanfaatkan potensi dengan bijak dan membangun masa depan yang lebih baik. 

Semoga kita semua sadar atas perubahan besar ini, sehingga kita akan lebih semangat untuk mengikuti dan belajar mengolaborasi AI untuk kehidupan kita yang lebih baik di masa depan. 

“Manusia adalah anak zaman" artinya  perkembangan dan pemikiran manusia sangat dipengaruhi oleh zamannya. Setiap generasi tumbuh dalam konteks sosial, budaya, dan teknologi yang berbeda, yang membentuk cara mereka berpikir, berperilaku, dan menghadapi dunia.

Semoga kita semua menjadi bagian penting dalam perubahan yang tetap konsisten dengan hati yang tetap beriman kepada Allah bagaimanapun kondisinya. 

Penulis 

HM. BASORI, M.Si 

Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy

Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar