Halal Bil Halal dan Temu Kader PMII Nganjuk memunculkan gagasan besar yang disampaikan oleh ketua IKA PMII sahabat Idola Husnul Mubarok dengan taglin Makmur Bersama. Sebuah cita cita Mulia.

Sementara dalam tausiyah pergerakan sahabat senior idola Roni Sya’roni menekankan semua kader dan alumni PMII harus bekerja, karena sesuai data BPS tingkat pengangguran di Nganjuk masih tinggi. 

Pertanyaan selanjutnya bagaimana menuju makmur  bersama ? Karena kalau kita lihat banyak kader PMII yang sukses ternyata lebih indah dengan kesuksesannya sendiri .. !! Maka dari itu dalam kesempatan ini ada beberapa gagasan untuk menuju makmur bersama bagi kader dan alumni PMII antara lain sebagai berikut :

  1. Kader NU masa lalu termasuk kader PMII adalah orang susah, di makan saja harus berjuang. Namun karena aktifis jaman dulu gemar tirakat dan qonaah, semua akhirnya baik baik saja.  Bahkan melahirkan putra putri hebat karena barokah doa doa orang tuanya 
  2. Pola pikir kader PMII yang mapan harus  menyadari kalau kader yang susah perlu disupport  dengan berbagai cara agar memiliki usaha yang jelas dan mapan 
  3. Etos kerja dan dedikasi diri kader PMII harus di bangun karena tidak ada orang sukses malas, begadang dan bangun jam 11 siang. 
  4. Kader PMII karena jabatannya memiliki hak mengatur anggaran negara untuk kemakmuran rakyat sebagaimana di atur dalam UU. Maka kelola anggaran yang bisa memberdayakan ekonomi kader agar tidak mengeluarkan uang sendiri dan itu tidak salah. Kepala OPD mengatur anggaran untuk kepentingannya sementara wakil rakyat hanya bisa melihat orang berpesta pora
  5. Di kabupaten antah brantah anggota dprd memiliki pokir 1 Milyar untuk anggota biasa, Pimpinan Fraksi atau komisi bisa nambah 500 juta, sementara pimpinan DPRD bisa 2,5 Milyar. Jika anggaran itu separo ya untuk pemberdayaan ekonomi entah bantuan ayam, lele, kambing atau sapi, maka dalam satu tahun anggaran sudah berapa kader yang menuju kemakmuran. Sementara anggota DPRD Propinsi hingga 10 - 15 Milyar, dapat kita hitung berapa angka kemakmuran warga PMII atau warga NU
  6. Anggaran reses dan Wasbang DPRD Propinsi untuk wasbang bisa 8 kali sebulan dengan uang saku 100 ribu belum resesnya. Maka potensi kemakmuran sebenarnya sangat besar, namun tinggal bagaimana kesadaran pejabat kader PMII dan NU ini hati nurani hidup apa tidak 
  7. Kader PMII harus melepas budaya recehan dalam aksi dukung mendukung politisi, buat konsep untuk pemberdayaan agar para wakil kita lebih kongkrit memberikan bantuan modal usaha 
  8. Mental blantik, makelar dan sejenis yang sudah menjadi darah daging para pengurus banom NU menjadi keprihatinan kita. Secara mental sebuah kebobrokan, secara ekonomi organisasi untuk mencari keuntungan sendiri. Semoga Allah memberi hidayah dan mereka kembali ke jalan yang benar !! 
  9. Kemakmuran adalah sebuah keadaan di mana seseorang memiliki kondisi yang baik, sehat, sejahtera, dan mampu memenuhi kebutuhan hidup secara layak. Sebuah formula hidup yang sangat baik, maka siapa saja mendorong seseorang makmur, maka pahalanya sangat besar. 
  10. Dalam tulisan ini saya mengetuk hati kader NU yang mapan dan memiliki kekuasaan untuk berjuang memakmurkan kader sebelum terlambat. Karena ketika berkuasa kita tidak berbuat baik, nanti Allah akan memberikan siksaan yang pedih. Jika tidak takut siksaan Allah, maka doa orang teraniaya sangat bahaya untuk kehidupan dunia !! 

Jangan pernah berhenti berbuat baik, karena kebaikan akan kembali pada diri kita sendiri. Kekayaan dan kekuasan hanya titipan, jika semua diambil  oleh Allah, maka kita bukan siapa siapa. 

Tidak ada kata terlambat untuk berbuat baik, semoga tahun depan kader PMII yang di makmurkan bisa membantu kemakmuran kader lain yang masih susah !!

Habislah sudah masa yang suram, 

Selesai sudah derita yang lama !! 


Penulis 

HM. BASORI M.Si

Alumni PMII Kediri 1992

Anggota IKAPMI Nganjuk 

Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar