Maha Besar Allah dengan segala kekuasaannya. Hati terasa trenyuh, bergetar dan merasa rindu ke Baitullah di Makkah ketika ada sahabat atau saudara yang akan berangkat haji. Sebuah rasa haru karena haji adalah rahasia Allah kepada seorang hamba yang tidak memiliki kuasa apa apa

Semua jalan hidup manusia di taqdirkan olehNya, sehingga perasaan bersyukur dan mensyukuri kuasa Allah sangat terasa besar ketika seseorang berpamitan memohon doa restu agar ibadah hajinya diberi kesehatan dan kelancaran. 

Bagi orang yang pernah ziarah ke Baitullah, seseorang memiliki ikatan batin yang kuat dan merasakan dahsyatnya aura Baitullah dalam diri seseorang. Begitulah nyatanya, Makkah Al Mukarromah adalah tempat yang paling mulia di muka bumi, sehingga siapa saja yang berada di masjidil haram Makkah Al Mukarromah maka hatinya akan merasa nyaman dan tentram. 

Perjalanan haji ke tanah suci adalah ibadah ritual secara syari’ah, di mana kaum Muslim bertamu ke Baitullah dalam wujud fisik, yaitu Ka'bah. Agar dalam ritual itu memperoleh nilai dan esensi, seseorang haruslah hadir dengan kesadaran sepenuhnya, baik badan, pikiran, dan rohaninya saat itu. Tidak ada hal-hal duniawi, seperti pekerjaan, harta benda, kebun atau ternak yang ditinggalkan di rumah sempat terlintas di pikiran, hingga mengganggu kekhusyukan beribadah.

Haji bukanlah perjalanan dari Jakarta (atau kota tempat kita tinggal) ke Makkah, melainkan perjalanan meniti ke dalam diri terdalam, sebab Baitullah yang sejati itu ada di dalam qalbu. Seperti Sabda Nabi SAW "Qolbu mukmin Baitullah", qalbu orang yang beriman itu adalah rumah Allah"

Karena qalbu merupakan bagian terdalam dari diri kita, maka untuk melakukan perjalanan ke sana harus terlebih dulu mampu "menembus" jasad (lapisan terluar dari diri), kemudian melalui jiwa baru sampai ke qalbu. 

Artinya, dalam beribadah tidak lagi sekadar aktivitas raga yang dilakukan pada tataran ritual. Lebih dari itu ibadah adalah pengabdian kepada Sang Pencipta, hingga mampu menggetarkan jiwanya karena kesadaran rohani yang menyala.

Begitu dahsyatnya Baitullah dan haji sehingga setiap insan akan merasakan perjalanan spiritual yang sangat luar biasa. Ibadah haji akan menjadi prasasti kehidupan di dunia dan akherat. Karena ritual haji sama halnya dengan miniatur hari akhir seorang manusia di padang mahsyar besok. 

Hati yang lembut dan ada Allah di dalamnya selalu bergetar dan terpanggil ketika saudara, sahabat atau siapa saja yang akan berziarah ke Makkah dan Madinah. 

Semoga Bapak / Ibu dan sahabatku Fauzi Irwana anggota DPRD Nganjuk, K.H. Ali Musthofa Said, Kyai Kanang, KH Hasyim Afandi, Tyas BPKAD, Pak Haryanto Sekeluarga, Pak Hanif Kemenag, Mbah War dan semuanya yang tidak bisa kami sebutkan semuanya diberi kesehatan, kesabaran dan kekuatan dalam menjalankan ibadah haji. Semoga Allah memberikan predikat haji Mabrur !! Pahala Haji Mabrur adalah Surga !! 

Penulis

HM Basori M.Si 

Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocasy 

Komentar

    Belum ada komentar

Tinggalkan komentar