Warga NU Nganjuk dan Jamaah Dzikrul Ghofilin kehilangan, Bapak KH Muhlas Ghozali kyai kharismatik, kyai pejuang Al Qur’an dan Mantan Pengurus Cabang NU wafat.
Kyai Muhlas merupakan figur yang sepanjang hayatnya untuk perjuangan pada Nahdlatul Ulama. KH Muhlas Ghozali yang tinggal di Karangtengah desa Garu Kec Baron tersebut tersebut tercatat pernah sebagai pengurus PC NU Nganjuk sejak Rois syuryahnya KH Hayatuddin Rozi.
Pengabdiannya berlanjut di jajaran wakil ketua Tanfidziyah NU ketika Ketua Tanfiziyahnya H Bahtiar Setyono. Bahkan hingga saat ini beliau masih menjabat salah satu jajaran Syuryah NU.
Disamping menjadi pengurus NU Nganjuk, Kyai Muhlas Ghozali juga Pengasuh dan Pegiat Semaan Al Qur'an dan Dzikrul Ghofilin Seloso PON Kab Nganjuk. Sebagai pimpinan Jamaah Dzikrul Ghofilin pak Kyai Muhlas mendampingi pasukan Kremi yang bertugas menyiapkan semua akomodasi ketika semaan Mantab dilakukan.
Kyai Muhlas Ghozali disamping sebagai kyai juga pernah duduk sebagai anggota DPRD Nganjuk dari PPP ketika masa orde baru Tahun 1970 - 1980. Pergulatan politik zaman orde baru partai persatuan pembangunan ( PPP ) memiliki politisi yang hebat antara lain Bahtiar Setyono ( Bapaknya almarhum H Cholid Ali Fahmi mantan ketua DPRD Nganjuk, H Amin Fauzi, K Said Asy Ari, H Zaini Badjuri, H Jalaludin SA, Mislahun Yunani, HM Jazuli Musthofa, HM Djaelani Ishaq
Beberapa nama nama di atas adalah kader NU Nganjuk yang berjuang di lembaga legislatif dan sangat fenomenal dari sisi integritas dan perjuangannya pada masyarakat NU. Kerasnya politik orde baru dihadapi dengan penuh perjuangan baik kuasa dan raga. Semoga Allah menempatkan semuanya di tempat yang terbaik disisiNya.
Sebagai santri pondok pesantren yang konsen terhadap pendidikan. Kyai Muhlas Ghozali juga sebagai pengasuh dan pembina Yayasan Hayyi Ala Al Falah Garu Karangtengah Baron. Yayasan tersebut memiliki sejumlah lembaga pendidikan mulai dari PAUD, RA dan MI.
Banyak tauladan yang patut kita tiru dari beliau adalah sederhana dalam hidup dan gigih dalam berjuang menegakkan agama Allah. Bahkan ketika panen hasil panen diangkut semua untuk kepentingan bangsa perjuangan adalah hal yang biasa.
Kyai Muhlas adalah Simbul pecinta Al Qur’an sejati, semenjak menggantikan KH Jalaludin SA sebagai Koordinator Semaan Al Qur’an Mantab Selasa Pon Kab Nganjuk, beliau memimpin jamaah tersebut hingga sekarang.
Allah telah mengambil kyai idola, kyai pejuang Al Qur’an dan Pejuang Agama tersebut di usia 80 tahun. Kita semua merasa kehilangan atas semua kebaikan yang telah dilakukan beliau.
Kematian adalah pelajaran yang sangat berharga dan harus dijadikan sebagai pengingat kita semua untuk meningkatkan kualitas hidup dan persiapan menuju akhirat. Semoga kita selalu diberi hidayah oleh Allah untuk selalu berbuat baik !!
Penulis
HM. BASORI, M.Si
Kader NU dan Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy
Belum ada komentar